DIALEGTIKA KE 2 TAHUN 2018 PPI HAMBURG: MIKROALGA
LAPORAN NOTULENSI
DIALEGTIKA KE 2 TAHUN 2018 PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HAMBURG
MIKROALGA
Pada hari Jumat, 13 April 2018, pukul 15.30 s/d 17.30, telah berlangsung program Dialegtika kedua yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Hamburg, bekerjasama dengan Ikatan Ahli Indonesia (IASI) Jerman dan Program Studi Indonesia/Melayu, Universitas Hamburg. Kegiatan diselenggarakan di Gedung Institut Asia Afrika, Universitas Hamburg, ruang 232.
Dialegtika merupakan kegiatan diskusi ilmiah yang diselenggarakan secara rutin sejak kepengurusan PPI tahun 2017. Di bawah kepengurusan PPI tahun 2018 ini kegiatan Dialegtika diadakan setiap dua bulan sekali. Untuk setiap kegiatan Dialegtika PPI menghadirkan narasumber Indonesia, khususnya dari Hamburg, baik yang sedang studi di perguruan tinggi di Hamburg maupun para tenaga ahli/profesional Indonesia yang bekerja di Hamburg.
Dalam kesempatan Dialegtika bulan April 2018 ini Konsul Jenderal RI di Hamburg, Bapak Dr. Bambang Susanto, berkenan pula hadir dan memberikan sambutan singkatnya. Atas nama KJRI Hamburg beliau menyatakan dukungan penuhnya atas terselenggaranya program Dialegtika dan program-program lainnya yang dilakukan atas inisiatif komunitas diaspora Indonesia di Hamburg pada umumnya. Beliau juga menekankan bahwa sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, Indonesia berperan sangat penting, baik di komunitas ASEAN maupun dunia. Berlakunya EAC (ASEAN Economic Community) merupakan integrasi sekaligus kompetisi sesama negara-negara anggota ASEAN. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus disambut baik oleh Indonesia. Untuk itu, Bapak Konjen mengingatkan pula bahwa peran para mahasiswa Indonesa di luar negeri menjadi semakin penting. Diharapkan bahwa sekembalinya ke Indonesia para lulusan Indonesia ini akan bisa turut berkontribusi dalam meningkatkan daya saing SDM Indonesia.
Diskusi Dialegtika kali ini mengundang Dr. Rahmania Darmawan sebagai narasumber yang baru saja menyelesaikan studi doktoral di Universitas Hamburg. Fokus risetnya adalah tentang pengembangan Mikroalga dengan memanfaatkan air limbah dari rumah tangga. Penelitiannya dilakukan oleh Dr. Rahmania selama kurang lebih 4,5 tahun dan menghasilkan sebuah disertasi Doktor yang berjudul “Growth optimization of Acutodesmus obliquus in anaerobic digested domestic wastewater: advantages and limitations”, sedangkan judul dari presentasi kali ini adalah: “Mikroalga: Keanekaragaman dan Pemanfaatannya bagi Lingkungan dan Manusia”.
Salah satu aktivitas dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rahmania adalah menemukan cara yang optimal untuk budidaya/kultivasi satu jenis mikroalga dengan menggunakan media air limbah rumah tangga. Limbah yang digunakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu, black water yang merupakan air limbah yang berasal dari toilet dan grey water yang merupakan limbah hasil aktivitas mandi dan pencucian.
Manfaat dari proses kultivasi alga ini juga bisa menghasilkan air limbah yang lebih bersih karena menurunnya kadar Nitrogen dan Fosfor. Air bersih yang dihasilkan bisa dimanfaatkan antara lain untuk kebutuhan air toilet dan untuk menyiram tanaman.
Dalam pemaparannya, pertama dibahas tentang pengertian mendasar mengenai alga, yang terdiri dari makroalga dan mikroalga, tentang berbagai jenis alga yang ada, juga tentang tempat tumbuh dan berkembangnya alga. Dipaparkan bahwa alga dapat tumbuh di tiga tempat yaitu; air tawar, air laut dan juga terestrial.
Ada pun penelitian dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama adalah dalam skala laboratorium. Tahap kedua kedua dilakukan dalam skala lebih besar dan kompleks karena multidisiplin yang menuntut terlibatnya beberapa bidang keahlian, seperti para ahli di bidang biologi, teknik mesin, proses Industri (Bioverfahrenstechnik) dan lain lain. Tahap up-scaling ini adalah bagian dari proyek besar, yaitu tahap penelitian dan pengembangan di Algen Haus Wilhelmsburg – Hamburg.
Selama masa proses penelitian beberapa pihak terkait di Hamburg turut terlibat, diantaranya: Universitas Hamburg, pemerintah daerah Hamburg, dan beberapa lembaga swasta yang ada di Hamburg dan sekitarnya.
Tujuan umum penelitian adalah: 1.Menghasilkan biomassa alga secara optimal tanpa menggunakan pupuk buatan; 2.Mengurangi konsentrasi nutrien pada limbah rumah tangga.
Hal ini menarik untuk diteliti karena selain akan mengurangi limbah rumahan yang dihasilkan dalam gedung, limbah tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk kultivasi alga. Untuk selanjutnya, alga yang dikultivasi dapat dimanfaatkan untuk misalnya produk-produk yang berupa hydrogen dan biodiesel. Kultivasi alga dengan limbah harus dilakukan dengan sistem kontrol agar tidak terjadi kontaminasi dalam alga tersebut.
Selama sesi tanya jawab, banyak pertanyaan bermunculan dari para peserta. Misalnya: tentang parameter-paramater apa saja yang penting dalam proses tumbuh kembang mikroalga, atau juga tentang dari mana asal indukan/bibit atau pre-culture bisa didapat. Pada sesi tanya jawab ini juga ditanyakan mengenai aplikasi dari penelitian ini di Indonesia. Menurut Dr.Rahmania, teknologi maupun sistem baru yang kita pelajari di luar negeri tidak harus persis sama diterapkan di Indonesia karena berbagai kondisi dapat berbeda. Namun yang perlu diupayakan di tanah air adalah: 1.Mengetahui permasalahan yang ada; 2.Mencari solusi teknologi berdasarkan kemampuan bangsa Indonesia terlebih dahulu secara mandiri (seoptimal mungkin memanfaatkan ahli maupun fasilitas yang ada di Indonesia). Kerjasama dengan luar negeri juga memungkinkan untuk dilaksanakan jika situasinya sesuai serta dapat memberikan manfaat secara berimbang bagi kedua belah pihak.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 25 orang ini ditutup dengan foto bersama. Tidak lupa diselingi tawaran icip-icip kecil dan minuman alakadarnya. Terima kasih kepada KJRI Hamburg yang telah menyumbang sebagian icip-icipnya!
** Tulisan di atas disusun bersama oleh PPI Hamburg dan IASI Jerman