Kunjungan IASI ke Perusahaan Pengelola delapan Kincir Angin di Diemarden – Göttingen, Jerman 10 Juli 2017

Kunjungan IASI ke Perusahaan Pengelola delapan Kincir Angin di Diemarden – Göttingen, Jerman 10 Juli 2017

Kunjungan IASI kali ini bertujuan untuk mempelajari sejauh mana dan bagaimana impian untuk menghadirkan energi listrik yang ramah lingkungan,bisa terealisasi melalui inisiatif dan kerja swadaya sekelompok masyarakat secara mandiri.

Berhasil kami temui salah seorang dari 12 orang pendiri perusahaan kecil di daerah Diemarden yang telah berkecimpung dalam pengolahan kincir angin selama 20 tahun lebih. Terdapat delapan kincir angin yang dikelolanya dengan berbagai kapasitas (2 unit 0.6MW, 3 unit 1.3MW dan tiga unit 3MW) dan menghasilkan listrik yang memenuhi kebutuhan sekitar 7500 rumah dengan rata-rata pemakaian listrik 3500 kWh/tahun.

Perusahaan yang berbentuk GmbH & Co.KG tersebut merupakan suatu badan hukum yang tepat untuk misi pendiri-pendirinya, dengan diberi nama: STROM AUS WIND: Umweltschonend – regenerativ – wirtschaftlich. Dalam Bahasa Indonesia: „Listrik Dari Energi Angin: Ramah lingkungan, terbarukan, dan menguntungkan secara ekonomi.“

Perusahaan ini tidak mencari keuntungan semata, tetapi memastikan pengelolaannya bisa menutupi biaya-biaya pengeluaran. Pengelolaan keuangannya dilakukan secara profesional, antara lain dengan memastikan bisa menutupi pembayaran cicilan bank, urusan pajak, akumulasi modal untuk perawatan kincir angin yang ada dan pembelian kincir angin baru, serta pembayaran deviden kepada investor.

Satu hal yang sangat menarik adalah poin terakhir dari motto perusahaan itu, yaitu pengelolaan kincir angin-kincir angin ini bisa terbukti menguntungkan secara ekonomi jika dikelola secara profesional dan dikerjakan oleh orang-orang dengan penguasaan teknis yang sangat mumpuni.
Sebagai gambaran, misalnya kincir angin dengan kapasitas 1.3 Mega Watt (MW), tinggi tiang 68 meter dan panjang blade / rotor 32 meter membutuhkan investasi total 1,4 Juta Euro (harga kincir angin termasuk konstruksi dan lain-lain). Kincir angin dengan kapasitas sebesar ini dan dengan kondisi kecepatan angin rata-rata di Diemarden = 4 meter/detik bisa menghasilkan listrik sebesar kurang lebih 1.8 juta kWh per tahun. Saat ini, energi listrik tenaga angin dibeli oleh PLN Jerman seharga kurang lebih 9,3 cent/kWh.

Investasi sebesar 1,4 Juta Euro ini didapat 90% dari bank dan 10% dari modal sendiri. Rendahnya modal sendiri ini tidak terlepas dari kepercayaan bank karena melihat track record perusahaan. Perusahaan secara bertahap telah berhasil mengelola satu kincir angin berkapasitas kecil yang kemudian bertambah besar. Perusahaan ini memulai pemasangan kincir angin pertamanya di tahun 1993 dengan kapasitas 150 kW. Setelah itu secara bertahap selama kurun 20 tahun membangun beberapa kincir angin lagi dengan kapasitas yang lebih besar. Terakhir pada tahun 2013 lalu sebanyak tiga kincir angin dengan kapasitas 3MW telah secara bersamaan selesai dibangun dan beroperasi.

Banyak yang telah dipelajari oleh IASI selama diskusi marathon selama 12 jam dari jam 10-22 ini. Kunjungan ilmu yang sangat informatif ini diselingi dengan sarapan pagi bersama, kunjungan ke salah satu kincir angin, dan berakhir dengan makan malam bersama.

Saat ini sedang dipikirkan tentang apa saja yang bisa diaplikaskan di Indonesia dari pengalaman ini. Adakah ide-ide yang bisa Anda sampaikan kepada IASI?

ber_4_2
ber_3_6_windwill
di_dalam_WKA_1.2MW
KIncir1
design1
di_depan_wka_1.3MW
Pak_widjaja_Pak_Martin
di_depan_pintu_enercon

Tinggalkan Balasan